SIFAT-SIFAT HURUF

SIFAT-SIFAT HURUF



Sifat-sifat huruf secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
·       Sifat Mutadhodah (الصِفَاتُ الْمُتَضَادَةْ)
·       Sifat Ghairu Mutadhodah (الصِفَاتُ غَيْرُ الْمُتَضَادَةْ )


A.    Sifat Mutadhodah (الصِفَاتُ الْمُتَضَادَةْ)
Adalah sifat-sifat huruf yang mempunyai lawan sifat. Jumlahnya ada 10 sifat, yaitu:
الْهَمْسُ             x           الْجَهْرُ
الشِّدَّةُ              x           الرَّخَاوَةُ         di antara keduanya dinamakan         التَّوَسُّطُ
اْلاِسْتِعْلاَءُ          x           الاِسْتِفاَلُ
اْلإِطْباَقُ            x           اْلاِنْفِتاَحُ
اْلإِذْلاَقُ            x           اْلإِصْماَتُ
     Kemudian Sifat Mutadhodah (الصِفَاتُ الْمُتَضَادَةْ) dikategorikan ke dalam lima segi sudut pandang:
1.     Dari segi berembus dan tertahannya nafas
a.      الهَمْسُ (Al-Hams):
Adalah mengalir/berembusnya nafas ketika mengucapkan huruf karena lemahnya tekanan pada makhraj. Hurufnya ada sepuluh (10) yaitu:
ف – ح – ث – هـ – ش – خ – ص – س – ك – ت  atau terangkum dalam kalimat
 فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتْ

Berharakat
Bersukun


Berharakat
Bersukun
ف
فَإِذَا نُفِخَ
مِنْ أَفْوَاهِهِمْ
خ
خَتَمَ
يَخْتَصِمُوْنَ
ح
الْحَمْدُ
مَحْمُوْدًا
ص
مِنْ صَلْصَالٍ
اِصْلاَحٌ
ث
ثَلاَثَةٌ
مَثْنَى
س
سَخَّرَ
يُوَسْوِسُ
ه
مِنْ أَفْوَاهِهِمْ
اِهْدِنَا
ك
كِتَابٌ
اَكْبَرُ
ش
شُعُوْبًا
لاَيَشْعُرُوْنَ
ت
كِتَابٌ
فَتْحٌ

Kebalikan dari Al Hams adalah Al Jahr
b.     الجَهْرُ (Al-Jahr) yaitu Tertahannya aliran/embusan nafas ketika mengucapkan huruf, karena kuatnya tekanan terhadap makhraj huruf. Huruf-hurufnya ada sembilan belas (19), atau selain hurufnya al-Hams. Yaitu:
ع – ظ – م – و- ز- ن – ق – ا- ر- ء- ذ- ي- غ – ض – ج – د- ط – ل – ب  atau terangkum dalam kalimat 
عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِيْ غَضٍّ جَدَّ طَلَبَ

ع
وَ عَمِلُوْا

ق
قِيْلَ
ظ
عَظِيْمًا
ر
اِسْرَآئِيْلَ
م
مُمْتَزِيْنَ
ء
تَأْوِيْلٌ
و
وَ يَوْمٌ
ذ
اِ ذَا قِيْلَ
ز
اَزْوَاجٌ
ي
يَوْمَ
ن
اَنْزَلَ
غ
غَيْرَ
ض
ضَيْقٍ
ج
جَعَلْنَا
د
دَاعِيًا
ط
طَيْرًا
ل
اَلْبَسْنَا
ب
نَبَأَ
2.     Dari segi tertahan dan mengalirnya suara
a.      الشِّدَّةُ (Asy-Syiddah), artinya tertahannya suara ketika mengucapkan huruf tersebut ditekan dengan sempurna/sangat kuat. Hurufnya ada delapan (8), yaitu:
أ – ج – د- ق- ط- ب – ك- ت atau dalam kalimat;
أَجِدْ قَطٍّ بَكَتْ

Berharakat
Bersukun


Berharakat
Bersukun
ء
إِمَامٌ
يَأْتِيْ
ط
شَطَطًا
فِطْرَةٌ
ج
جَبَلٌ
يَجْزِيْ
ب
سَبَبًا
سُبْحَانَهُ
د
مَدَدًا
يَدْخُلُ
ك
كَبُرَ
اَكْبَرُ
ق
قَرَأَ
يَقْرَأُ
ت
كِتَابٌ
يَتْلُوْنَ

Kebalikan dari Asy Syiddah adalah Ar Rakhawah
b.     الرَّخَوَةُ (Ar-Rakhawah) yaitu Berjalannya/mengalir (tidak tertahannya) suara ketika mengucapkan huruf karena lemahnya tekanan terhadap makhraj huruf tersebut. Hurufnya ada enam belas (16), yaitu:
خ – ذ – غ – ث – ح – ظ- ف – ض- ش – و – ص – ز- ي – س- ا – هـ
atau dalam kalimat
خُذْغِثَّ حَظٍّ فَضَّ شَوْصٍ زَيَّ سَاهٍ

Berharakat
Bersukun


Berharakat
Bersukun
خ
خَتَمَ
يَخْتَصِمُوْنَ
ش
شُعُوْبًا
لاَيَشْعُرُوْنَ
ذ
ذِكْرًا
يُذْبَحُ
و
وَ يَوْمٌ
يَوْمَ
غ
غَيْرَ
أغْلَالاً
ص
مِنْ صَلْصَالٍ
اِصْلاَحٌ
ث
ثَلاَثَةٌ
مَثْنَى
ز
رَزَقْنَا
اَزْوَاجٌ
ح
الْحَمْدُ
مَحْمُوْدًا
ي
يَوْمَ
بَيْنَ
ظ
عَظِيْمًا
يَظْلِمُوْنَ

س
سَخَّرَ
يُوَسْوِسُ
ف
فَإِذَا نُفِخَ
مِنْ أَفْوَاهِهِمْ

ه
مِنْ أَفْوَاهِهِمْ
اِهْدِنَا
ض
ضَيْقٍ
أَضْعَافًا

Keterangan :
Antara sifat Asy-Syiddah dengan Ar-Rakhwah adalah At-Tawassuth, yaitu pertengahan suara saat mengucapkan huruf, yakni antara tertahannya suara seperti dalam huruf-huruf Syiddah dan mengalirnya suara seperti dalam huruf-huruf Rakhawah.. Hurufnya adalah: ل – ن – ع – م – ر atau kalimat yang berbunyi:لِنْ عُمَرْ
ل
لَمْ يَكُنْ

م
تَرْمِيْهِمْ
ن
اَعْطَيْنَاكَ
ر
تَرْمِيْهِمْ
ع
اَعْطَيْنَاكَ



3.     Dari segi terangkat dan terhamparnya lidah
a.      الإِسْتِعْلاَءُ (Al-Isti’la’) adalah terangkatnya lidah mengarah ke langit-langit atas ketika mengucapkan huruf. Sehingga karena isti’la’ maka dibaca tebal (tafkhim). Hurufnya ada delapan (8), yaitu :
خ – ص- ض- غ- ط- ق- ر- ظ  atau dalam kalimatخُصَّ ضَغْطٍ قِظْ
خ
خَتَمَ

ط
بِالْقِسْطِ
ص
اِصْلاَحٌ
ق
مُقْنِعًا
ض
أَضْعَافًا
ظ
الْعَظِيْمِ
غ
اَغْلَالاً


Kebalikan dari sifat Al-Isti’la’ adalah Al-Istifal
b.     الإِسْتِـفَالُ (Al-Istifal), yaitu terhamparnya lidah dari langit-langit atas sampai ke (pelataran) mulut saat mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya ada dua puluh dua (22): ث – ب – ت – ع – ز – م -ن -ي – ج – و- د- ح-ر – ف- هـ- إ – ذ – س-ل – ش- ك- ا atau dalam kalimat ثَبَتَ عِزُّ مَنْ يُجَوِّدُ حَرْ فَهُ إِذْ سَلَّ شَكَا
4.     Dari segi pertemuan dan terbukanya ruang antara lidah dengan langit-langit
a.     الإِطْبَاقُ (Al-Ithbaq) adalah merapatnya lidah pada atap langit-langit ketika mengucapkan huruf. Hurufnya ada empat (4), yaitu; ص – ض- ط- ظ
ص
اِصْلاَحٌ

ط
سُلْطَانًا
ض
أَضْعَافًا
ظ
يَظْلِمُوْنَ
Kebalikan dari sifat Al Ithbaq adalah Al Infitah
b.       الإِنفِتَاحُ (Al-Infitah) adalah terlepasnya lidah dari rongga atas, serta terbukanya kedua bibir. Hurufnya adalah selain huruf-huruf Al Ithbaq, yaitu dua puluh lima (25) huruf:
م – ن – أ- خ – ذ – و – ج – د -س – ع – ة – ف -زك – ح -ق -ل – ه – ش- رب – غ – ي – ث atau
مَنْ أَخَذَ وُجْدَ سَعَةٍ فَزَكَا حَقٌّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ
5.     Dari segi ringan dan beratnya pengucapan
a.      الإِذْلاَقْ (Al-Idzlaq), adalah ringannya suara ketika huruf keluar dari makhraj ujung lidah atau dari ujung bibir. Hurufnya ada enam (6); ف – ر- م- ن- ل- ب atau terangkum dalam kalimat:
 فِرَّ مِنْ لُبٍّ
ف
فَتْحًا

ن
سُلْطَانًا
ر
كَالْفَرَاشِ
ل
يَظْلِمُوْنَ
م
اَعْمَالَهُمْ

ب
عَبْدٌ
Lawan dari sifat Al-Idzlaq adalah Al-Ishmat
b.    الإِصْمَاتُ (Al-Ishmat) yaitu beratnya/tidak lancarnya suara ketika mengucapkan huruf yang keluar dari makhraj selain ujung lidah dan ujung bibir. Hurufnya ada dua puluh dua (22), yaitu: ج – ز -غ – ش -س – خ – ط – ص – د – ث – ق – ة – إذ -و -ع-ظ- ه – ي- ح – ض ك atau dalam kalimat 
جُزْ غِشَّ سَاخِطٍ صِدْ ثِقَةً إِذْ وَعْظُهُ يَحُضُّكَ
B.    Sifat Ghairu Mutadhodah (الصِفَاتُ غَيْرُ الْمُتَضَادَةْ )
Sifat ini disebut juga dengan Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah (الصِّفَاتُ غَيرُ اْلمُتَضَادَةُ)  atau Sifat ‘Aridhah (عَارِضَةْ)
Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah atau sifat 'Aridhah yaitu: Ciri yang berubah-ubah bagi suatu huruf, seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal), ghunnah (dengung), idgham (meleburkan huruf), atau ikhfa' (menyamarkan huruf)’, panjang atau pendek dan seumpamanya.
Terdapat 7 sifat tergolong dalam kategori ini:
1.     Safir (الصَفِيْر) 

2.     Qalqalah (الْقَلْقَلَةْ)

3.     Lin (اللِيْن)

4.     Inhiraf (الإِنْحِرَافْ)

5.     Takrir (التَكْرِيْر )

6.     Tafasysyi (التَفَشِي)

7.     Istitolah (الإِسْتِطَالَةْ)
Uraian:
1.     Safir (الصَفِيْر) 
Menurut bahasa adalah: Suara yang menyerupai suara unggas/burung.
Menurut istilah adalah: Suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi seri.
Hurufnya ada 3, yaitu: shād (ص), zāy (ز ), dan sīn (س).
Bunyi desiran yang berlaku pada huruf sād paling kuat dibanding zā’ dan berikutnya.
Perbedaan sifat Safir dengan Hams adalah: desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan Hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.
ص
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
ز
إِذَا زُلْزِلَتِ
س
يُوَسْوِسُ
2.     Qalqalah (الْقَلْقَلَةْ)
Menurut bahasa adalah: Bergetar
Menurut istilah adalah: Suara tambahan (pantulan) yang kuat dan jelas yang terjadi pada huruf yang bersukun setelah menekan pada makhraj huruf tersebut.  
Huruf qalqalah ada lima
Dikelompokkan dalam lafaz قَطْبُ جَدٍّ : ق ,ط  ,ب ,ج  ,د atau بَجُدِطَقَ
Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:
a.      Qalqalah kecil (shugra) yaitu: apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf.
Contoh: 
ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ ,ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ
b.     Qalqalah besar (kubra) yaitu: apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan. Contoh:  ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ ,ﻋَﻟَﻖٍ 
Huruf ,   pantulannya mendekati suara o.
Sedangkan untuk huruf lainnya terdengar mendekati lafazh e.
Harus kelihatan lebih jelas dan ditekan lebih kuat ketika waqaf pada huruf yang bertasydid, seperti;
وَتَبَّ ,اَلْحَجّ ,اَلْحَقَّ
3.     Lin (اللِيْن)
Menurut bahasa adalah: Lembut dan Mudah.
Menurut istilah: Mengeluarkan huruf dari mulut tanpa memberatkan lisan.
Hurufnya ada 2, yaitu waw و dan yā' ي yang bersukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah.
Contohnya; خَوْف dan بَيْت
4.     Inhiraf (الإِنْحِرَافْ)
Menurut bahasa: Condong atau miring.
Menurut istilah adalah: Condongnya huruf dari makhrajnya sampai ke ujung lidah.
Hurufnya ada 2, lam (ل) dan ra' (ر)
Ra' (ر) miring bagian punggung lidah dan Lam (ل) miring bagian permukaan lidah
ل
عَامِلَةٌ
ر
جَارِيَةٌ
5.     Takrir (التَكْرِيْر )
Menurut bahasa adalah: Mengulangi
Menurut istilah adalah: Bergetarnya ujung lidah saat mengucapkan huruf.
Hurufnya adalah ro' (ر).
Walau bagaimanapun, getaran yang dibenarkan adalah sekali saja, lebih-lebih lagi pada keadaan tasydid.
ر
جَارِيَةٌ

الرَحِيْم


6.     Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ )
Menurut bahasa adalah: Menyebar dan meluas.
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf disertai menyebarnya angin di dalam mulut
Hurufnya 1 saja, yaitu syin (ش)
7.     Istithollah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ)
Menurut bahasa adalah: Memanjang
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai ujungnya, di sebelah kiri atau kanan lidah.
Hurufnya 1 saja, yaitu ḍhad (ض).

Sumber:
1.     Ar-Raid fi Tajwidil Qur’an
2.     Kaifa Taqra-ul Qur’an
3.     Al-Qaulus Sadid
4.     Matan Jazariyyah
5.     Nihayatul Qaulil Mufid
6.     Al-Minahul Fikriyyah
7.     Tajwidul Qur’anil Karim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM RO’